Sabtu, 30 Agustus 2014

Strategi e-commerce & e-commerce global

STRATEGI E-COMMERCE
Strategi organisasional merupakan formula berbasis global mengenai;
1) upaya perusahaan untuk mencapai misi organisasi,
2) tujuan yang ingin dicapai,
3) rencana dan kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
         Strategi e-commerce merupakan formulasi dan eksekusi visi perusahaan baru atau perusahaan yang sudah beroperasi, yang bertujuan untuk melakukan busines secara elektronik. Strategi merupakan hal yang penting dalam busines. Namun, proses pengembangan strategi merupakan hal yang lebih penting. Kekuatan proses perencanaan strategi terletak pada eksekutif korporasi, manager general perusahaan, pemilik usaha kecil, utamanya untuk melakukan penilaian terhadap posisi perusahaan saat ini. Proses perencanaan strategi juga melibatkan para stakeholder utama, meliputi dewan direktor, karyawan dan patner strategis. Pengembangan strategi akan berbeda, bergantung pada tipa strategi, metoda implementasi, ukuran atau skala perusahaan dan pendekatan yang digunakan. Fase proses perencanaan strategi terdiri atas; pertama, inisiasi strategi. Pada fase inisiasi strategi, perusahaan menyiapkan langkah-langkah inisial yang dibutuhkan, mereview visi dan misi organisasi, menganalisis industrinya, posisi perusahaan dan posisi pesaing, pertimbangan berbagai isu inisiasi, menguji internal perusahaan dan lingkungan perusahaan. Aktivitas yang prinsip meliputi penyetingan misi dan tujuan organisasi, pengujian kekuatan dan kelemahan organisasi, penilaian faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi busines dan pelaksanaan analisis pesaing. Dalam hal ini, aspek yang ditekankan terletak pada pengujian kontribusi potensial internet dan teknologi yang ada terhadap busines. Outcome spesifik pada fase ini yaitu; analisis perusahaan dan proposisi nilai, kompetensi inti, peramalan dan analisis kompetitor atau pesaing.
        Kedua, fase fomulasi strategi. Formulasi strategi merupakan kegiatan pengembangan strategi untuk mengeksploitasi peluang dan pengelolaan ancaman dalam suatu lingkungan busines, dari sudut kekuatan dan kelemahan korporasi. Aktivitas dan outcome spesifik pada fase ini adalah; evaluasi peluang e-commerce yang spesifik, menganalisis biaya-manfaat, melakukan penilaian dan managemen risiko, perolehan daftar projek atau perolehan aplikasi e-commerce yang disetujui, strategi penetapan harga dan sebuah rencana busines yang akan digunakan pada fase implementasi strategi.
      Ketiga, implementasi strategi. Implementasi strategi merupakan pengembangan terinci, perencanaan jangka pendek untuk melaksanakan proyek yang disetujui pada formulasi strategi. Aktivitas dan outcome spesifik pada fase ini adalah; pembentukan tim WEB yang menginisiasi dan mengelola eksekusi rencana, pelibatan patner busines, pembentukan aliansi busines dan korporasi vitual, proses managemen busines, perekayasaan proses busines, pengenalan perubahan dalam organisasi, perencanaan projek, alokasi sumber daya dan managemen projek serta, mengembangkan program managemen perubahan secara efektif. Implementasi strategi memerlukan investasi infrastruktur yang signifikan. Oleh karena itu, cara yang baik untuk memulai kegiatan implementasi strategi adalah dengan melakukan implementasi pada projek pilot, sebelum investasi yang signifikan dilakukan.
       Keempat, penilaian strategi. Penilaian strategi merupakan kegiatan evaluasi kemajuan matriks e-commerce secara berkelanjutan, menuju tujuan strategik perusahaan, perolehan tindakan korelasi dan reformulasi strategi (apabila diperlukan). Pada penilaian strategi, pengukuran spesifik disebut dengan matriks yang menilai progres strategi.
Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan meliputi; 1) analisis SWOT (suatu metodologi yang mensurvei peluang dan ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan), 2) balanced scorecard (suatu alat managemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan strategik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area yang berbeda).

E-COMMERCE GLOBAL
Aktivitas elektronik global seperti electronic Funds Transfer dan Electronik Data Interchange dalam mendukung B2B dan repetitif lain serta transaksi keuangan standardisasian, telah dilakukan kurang lebih sejak 25 tahun yang lalu. Keunggulan utama aplikasi e-commerce ini terletak pada kemampuan untuk melakukan busines setiap saat, dari berbagai tempat dan biaya yang layak. Meskipun terdapat peluang dan benefit yang ditawarkan oleh globalisasi, namun terdapat beberapa hambatan pada global e-commerce. Beberapa hambatan tersebut antara lain; perusahaan dihadapkan pada berbagai pekerjaan yang berisiko dan menjadi lebih sulit ketika dampak internasional dipertimbangkan. Hambatan ini meliputi autentikasi pembeli dan penjual, penggenerasian dan pemeliharaan kepercayaan, pemenuhan order dan pengiriman atau distribusi barang dan jasa yang tepat waktu, keamanan dan nama domain. Isu kultural, kultur dan transalasi bahasa, isu administratif isu geografik dan lokalisasi serta isu ekonomi merupakan area identifikasian dari sifat atau penghalang yang dibuat seseorang untuk menghalangi e-commerce global. Solusi yang dapat diaplikasi untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu; menjadi strategik, mengenal audiensi, melakukan lokalisasi, berpikir global dan bertindak secara konstan, menilai campur tangan manusia, mengklarifikasi, mendokumentasi dan menjelaskan serta menawarkan jasa yang dapat mereduksi hambatan.

Aplikasi e-commerce juga termasuk aplikasi internet pada usaha kecil dan menengah dipertimbangkan sebagai alat busines yang dapat dinilai. Keberhasilan pada tahapan implementasi e-commerce untuk usaha kecil dan menengah tidak hanya terkait dengan masalah kesempatan. Para peneliti telah mengidentifikasi faktor-faktor kesuksesan kritis yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan kesuksesan usaha kecil dan menengah dalam e-commerce. Faktor-faktor tersebut antara lain; memandang produk sebagai sesuatu yang kritis, metoda pembayaran harus fleksibel, pembayaran secara elektronik harus aman, pengendalian inventori merupakan hal yang krusial, jasa logistik harus cepat dan reliabel, adanya dukungan pemilik, dukungan pemasok, visibilitas pada internet yang tinggi, bergabung dengan komunitas online dan terakhir, sebuah web seharusnya menyediakan berbagai jasa atau fitur yang diperlukan oleh konsumen atau pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar